CLICK HERE FOR THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES »

Selasa, 12 Februari 2013

Chapter I - "Kuat"nya Pohon Jati


Sejatinya kehidupan ini adalah sebuah perjalanan yang tidak ringan, setiap hari kita pasti akan di benturkan dengan masalah, selesai dengan masalah yang satu kita akan segera bertemu dengan masalah yang lain, begitu seterusnya.


Tetapi bukan berarti musim kemarau akan terus berlangsung sepanjang tahun, hari yang kering akan terus berlangsung sepanjang bulan, yakin saja bahwa musim hujan juga sebentar lagi menyapa, angin sejuk akan segera berhembus. dan begitulah hidup, kehidupan kita adalah kumpulan cerita bagaimana kita mampu bertahan di segala musim.


Ada masa-masa di mana keberhasilan, kebahagiaan seakan-akan tidak lepas dari kita, tetapi siap-siap juga suatu ketika musim paceklik akan datang, dan pertanyaan yang menarik adalah banyak orang yang akhirnya tidak mampu bertahan di musim ini.


Sebuah pembelajaran menarik akan kita dapatkan dari Pohon Jati, ya pohon yang terkenal karena kualitas kayunya, pohon dengan batang yang cukup besar bila di pelihara berpuluh-puluh tahun, pohon yang menjadi salah satu andalan potensi Kabupaten Blora. tahukah Anda apa yang menarik dari pohon ini? apa yang di lakukan Pohon Jati ketika musim paceklik datang, ketika musim kemarau tiba, dan air menjadi barang langka? Tepat sekali, Pohon ini akan segera menggugurkan daun-daun yang di milikinya, sebagian atau seluruhnya. Apakah pohon ini menyerah dalam hidup dan kalah dengan musim kemarau? Salah, Pohon Jati sedang "berjuang" mempertahankan hidupnya, dan menggugurkan sebagian yang di milikinya. dengan menggugurkan daun-daunnya maka Pohon Jati akan mengurangi air yang di lepaskan oleh stomata daun, sehingga kebutuhan air akan lebih sedikit, dan inilah yang namanya strategi survival dalam hidup, perjuangan mempertahankan hidup.


Hal yang menarik adalah sebenarnya bisa saja Pohon Jati menyalahkan keadaan alam yang tidak menyediakan air, menyalahkan hujan yang enggan turun, menyalahkan musim yang kian panas. Tetapi alam selalu memberi kita teladan. Pohon ini tidak mau menunjuk keluar menyalahkan keadaan, tetapi dia menunjuk kedalam, apa yang harus aku lakukan untuk bertahan dalam keadaan seperti ini? nah kadang manusia seperti kita ini sekarang begitu latah bila terjadi kegagalan dalam hidup, kita langsung menyalahkan orang lain, menyalahkan keadaan, menyalahkan takdir dan lain sebagainya.


Bukan begitu yang diajarkan alam kepada kita, sekali waktu bila kita sedang mengalami hari yang payah, musim yang kering, rejeki yang seret, kita harus melihat kembali kedalam, kepada diri kita. meneladani pohon jati, apa yang bisa kita lakukan untuk dapat bertahan dalam keadaan seperti ini dan terus maju melangkah kedepan untuk kehidupan yang lebih baik?


-Personal Thanks For Agus Sugito, 2010-

0 komentar: